Aku

Aku ini pemarah,
Pemarah karena tak dapat berbuat banyak untuk mereka yang kucinta

Aku ini pembenci,
Pembenci mereka yang suka menyakiti hati

Aku ini pendendam,
Pendendam yang mudah teralihkan dari kisah yang kelam

Aku ini sombong,
Sombong tak banyak bicara jika didekatmu, layaknya macan ompong

Aku ini bergengsi tinggi,
Menjaga gengsi kepada mereka yang tak tau diri

Aku ini egois,
Egois dengan orang-orang yang berbuat sesuka hati dan membuat orang lain teriris

Aku juga seorang pelupa,
Pelupa yang tak mudah dilupakan (hehe :p)

Maka biarkan aku memperbaiki segala kekuranganku, dan kau memperbaiki kekuranganmu.
Mari sama-sama sisihkan sebagian waktu untuk saling melihat sisi-sisi yang tak terlihat.

 

Untukmu, yang (katanya) ingin mengenalku

Tadabbur Surah Al Baqarah 122-123

Kajian minggu lalu baru sempat diketik ulang hari ini dengan beberapa catatan di awal sebelum UBN memulai kajian tadabbur quran Al Baqarah surah 122-123. Kita diharuskan untuk selalu (tetap) berprasangka baik pada Allah. Kisah seorang pengawal raja yang selalu berprasangka baik pada Allah dengan berkata “khoir insya Allah“. Sesama mukmin/muslim selalu abshyair, berbagi berita gembira ketika pertama kali bertemu.

QS. Al Baqarah [2]: 122

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ

“Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Ku-anugerahkan kepadamu dan Aku telah melebihkan kamu atas segala umat.”

Dari ayat tersebut terdapat 3 poin penting, yaitu:
– ingatlah akan nikmat-Ku. Sesungguhnya nikmat itu datangnya dari Allah.
– yang telah Ku-anugerahkan kepadamu
– dan Aku telah melebihkan kamu atas segala umat (umat sebelumnya). Saking Maha Pengasihnya Allah dan bebalnya kaum bani israil.

Nikmat-nikmat Allah kepada Bani Israil:
1. Manna & Sawa
2. Dinaungi awan
3. Keluarnya 12 mata air untuk 12 suku
4. Dibelahnya laut
5. Diturunkan banyak Nabi
6. Setelah musyrik beberapa hari dosanya dihapuskan
7. Dimatikan kemudian dihidupkan lagi

Siapakah Bani Israil: Keturunan Nabi Yakub, ada 12 orang.

Continue reading

Bagaimana Jika …

Bagaimana jika satu per satu doamu terkabul
Lantas engkau masih enggan beribadah pada-Nya

Kau minta teman yang baik
Dihadirkan padamu teman-teman yang luar biasa
Kau minta kesempatan untuk berjumpa seorang perencana keuangan
Ia datang dan berdiskusi tepat dihadapanmu

Kau minta ilmu yang bermanfaat
Kuberikan kemudahan dalam mendapatkannya
Kau minta kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu dibukumu
Sebuah ajakan penuh visi dan misi menghapirimu

Kau minta pasangan yang mengiringimu menuju JannahNya
Sabarlah akan datang masanya, tidak terlambat ataupun terlalu cepat
Kau minta diberikan tempat berlindung
Diberikannya padamu ruang luas tempat beristirahat sejenak

Kau minta kelancaran dalam berbagai urusan
Kubagi kelapangan hati dan rasa aman padamu
Namun jika kau minta Kuhapus segala dosamu yang terdahulu, kini dan yang akan datang
Maka bertaubatlah dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi

Bagaimana jika satu per satu doamu terkabul
Masih meragu atas kuasa-Nya
Dan tak ingin berbagi pada sesama

Siapkah Anda Menghadapi Kehidupan Setelah Mati ??

Kamis, 9 Oktober 2014. Saya dan teman kantor saya menuju AQL dengan harapan menanti kelanjutan tadabur quran Al Baqarah 121. Sesampainya di AQL, jamaah sholat maghrib tidak seramai biasanya. Yang ikut buka bersama pun tak sebanyak kamis-kamis sebelumnya. Saat makan malam di Maida, saya mendengar kabar dari meja sebelah bahwa Abi tidak bisa datang malam ini. Yap, Abi adalah panggilan untuk Ustadz Bachtiar Nasir dikarenakan acara Tahfidz Cilik yang ditayangkan di RCTI pada 2x ramadhan yang lalu. Mencoba konfirmasi ke teman-teman panitia Tafakkur Camp, dan iya UBN malam itu tidak dapat berbagi ilmu karena sedang berada di luar kota. Sebagai penggantinya, Ustadz Bendri Jaisyurrahman mengisi kelas kamis malam. Ust. Bendri mengatakan beliau akan mengisi kelas kamis malam itu sesuai kapasitasnya, dan tidak akan merubah kurikulum tadabbur quran sesuai yang UBN ajarkan. Berikut adalah ringkasan materi yang Ust. Bendri berikan malam itu. Jika ada kesalahan tulis atau lainnya, silakan menanggapi melalui kolom ‘Comment’ dibawah. Terimakasih.

Tadzkiroh = peringatan

Ketauhilah kehidupan dunia itu hanyalah menipu. Sesungguhnya seseorang tidak bisa menunda kematiannya.

Kematian itu pasti, sesuai yang tertulis pada surat Al Ankabut ayat 57, dibawah ini

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.”

Ingat mati agar selalu beramal yang terbaik (Al Mulk: 2)

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”

وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلَّا أَنْ قَالُوا رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

“Tidak ada doa mereka selain ucapan: “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (Al Imran: 147)
– israfna: berlebih-lebihan

Apa yang terjadi setelah kita mati –kekal

Continue reading

Awas Salah Niat

Tulisan ini dibuat bukan karena saya sudah memiliki niat terbaik, namun sebagai pengingat. Niat yang benar adalah semata-mata karena Allah (lillahi ta’ala). Niat itu memang hanya kau dan Tuhanmu yang tahu. Kita takkan pernah tau apa-apa mengenai niat masing-masing individu. Karena memang hanya orang tersebut dan Tuhannya saja yang tahu. Tahukah kau, ketika segala sesuatu yang telah kita lakukan ternyata bukan karena Allah, maka cepat atau lambat rasa kecewa akan mendatangi dari berbagai arah. Mengapa kita berniat melakukan sesuatu kepada selain-Nya. Bukankah Ia adalah sebaik-baik pencipta dan yang menguasai langit dan bumi. Tempat kita menggantungkan segala doa penuh harap. Harusnya segala hal yang kita kerjakan pun semata-mata karena-Nya. Sekolah, bekerja, belajar, membersihkan rumah, bersilaturahim, mencari ilmu, niatkan semua hal yang kita lakukan untuk mendapat ridho-Nya. Apalah arti hidup jika segala hal yang telah kita lakukan ternyata tidak mendapatkan ridho-Nya serta tidak ada keberkahan yang melingkupi. Bukankah itu sia-sia.

Mari memulai setiap aktivitas kita sehari-hari dengan niat karena Allah, beribadah hanya kepada-Nya. Ibadah yang dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur seorang hamba kepada pencipta-Nya. Agar hal-hal yang kita kerjakan tidak sia-sia dan dihitung sebagai amalan yang dapat memperberat timbangan kebaikan pada hari akhir nanti. Begitupun pengharapanmu, sandarkan segala harapan hanya padaNya. Ia yang Maha Mengetahui waktu-waktu terbaik kapan harapan dan doamu dapat dikabulkan.

Ingat jika kau merasa tersesat dan musibah selalu menimpamu.
Tak sanggup dengan terjalnya jalan yang kau lewati serta curamnya bukit yang kau daki.
Kembalikan niatmu hanya pada-Nya.
Yakinlah Tuhanmu menyertaimu, Ia tak pernah jauh dari hamba-Nya yang selalu mengingat-Nya.
Bukankah sesuai firman-Nya, bahwa Ia itu dekat dan mengabulkan permohonan orang yang memohon kepada-Nya.