Jebakan Maut Kartu Kredit!

Kawan saya wajahnya kuyu, pengusaha bisnis kesehatan di Jakarta. Bisnisnya sedang turun drastis, beberapa cabangnya gulung tikar.
“Pusing gue, utang gak selesai-selesai, apalagi kartu kredit nih.. Masih 150 juta, capek ngadepin debt collectornya”

Kawan saya lainnya di Jogja, gaya hidup semu yang dulu dilaluinya membawa dampak tak juga berakhir, aset-aset kemewahan telah dia jual, termasuk motor besar yang dulu menghiasi foto facebooknya.
“Masih berapa hutang kartu kreditmu?” Tanya saya
“Duh! Masih 265 juta lebih.. Ya gimana lagi dah dipakai duitnya, bayar minimum payment gak kurang-kurang juga hutangnya..”

Satu lagi, kawan saya juga ada, sudah 3 bulan tagihan 75 juta kartu kreditnya tak terbayar, rumah disatroni debt collector yang kasar sudah jadi langganan. Fiuuuh!

Saya pun jadi korban, karena nomer HP saya tercatat diperbank-kan bahkan mungkin sudah diperjual belikan, walaupun saya sudah tidak punya kartu kredit apapun, bulan lalu saya dapat SMS dengan huruf besar semua:
BAPAK SAPTUARI SUGIHARTO, SAMPAIKAN KEPADA TEMAN BAPAK PENGUSAHA XXX DI JOGJA YANG ALAMATNYA DI GEJAYAN UNTUK SEGERA MEMBAYAR KARTU KREDITNYA SENILAI 16,7 JUTA YANG SUDAH TELAT BAYAR. ATAU HUBUNGI KAMI DI 024-SEKIAN SEKIAN DI SEMARANG.

….. Gendeng!!! Kalo kalian jadi saya pasti pengen “misuh” juga. Ini siapa dengan SMS memerintah seenaknya pakai huruf besar, Saya mikir enteng sajalah, mungkin dia masih pakai HP keypad yang capslocknya jebol!

Masih inget kasus Irzen Octa tahun 2011 lalu, ketika mau membayar tagihan kartu kredit dari 48 juta yang membengkak jadi 100 juta, dia malah diinterogasi kasar oleh 3 debt collector yang membuatnya meninggal dunia. Searching aja beritanya, masih bertebaran di dunia maya…

————————
Mari kita bahas.. Siap?

Dari hasil diskusi kawan-kawan pebisnis syariah beberapa waktu lalu:
Produk Bank yang tidak mengandung riba:
1. Biaya Transfer antar bank
2. Biaya admin bulanan tabungan
3. Biaya penggunaan ATM beda bank
4. Fee Payroll
5. Sewa Deposit box
6. Fee Pembelian pulsa
7. Fee Pembelian tiket pesawat
8. Fee pembayaran PLN/token listrik
9. Fee pembayaran Telkom
10. Fee pembayaran PDAM
12. Fee pembayaran pajak online
13. Fee dari banyak transaksi e-commerce (sampai pembelian tiket bioskop, TV kabel, dll)
14. Simpanan dana titipan (tanpa bagi hasil/bunga)
15. Ada lagi mau menambahkan?
Akadnya disini adalah penjualan manfaat atau jasa (ijarah/ganti/upah), bank mendapatkan fee dari layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Naaah…
Produk Bank yang mengandung riba:
1. Kartu kredit
2. KPR
3. Kredit Multiguna
4. Kredit Tanpa Agunan (KTA)
5. Leasing kendaraan
6. Asuransi
7. Ada lagi ?
Akadnya adalah hutang piutang dengan kelebihan bayar (bunga) dan denda keterlambatan, yang jelas-jelas adalah riba yang dilarang sangat tegas oleh agama.

Agama apa mas?
ISLAM sangat jelas dan Quran dan Hadist:
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah, dan Allah tidak menyukai orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa”
(Al Baqarah 276)

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan TINGGALKAN SISA RIBA (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), MAKA KETAHUILAH, BAHWA ALLAH DAN RASUL-NYA AKAN MEMERANGIMU. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.”
(Al-Baqarah: 278-279)

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah yang meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba.” Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.”
(HR. Muslim no. 1598)

KATHOLIK? Saya malah tau dari pembaca di group facebook ini yang mengirim pesan pribadi kesaya:
Saya seorang Katholik mas, membaca tulisan mas Saptuari tentang riba saya kira hanya di Islam saja, penasaran saya cari di beberapa kitab, ternyata saya menemukan banyak larangan memakan riba di agama saya, ini salah satunya:
Mazmur 15:5 “Siapakah yang tinggal di kemahmu Tuhan dan siapakah yang tinggal di gunungmu yang suci….. yang tidak meminjamkan uangnya dengan makan RIBA dan tidak menerima suap melawan orang yang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian, tidak akan goyah selama-lamanya.”

AGAMA LAIN? Silahkan cari sendiri, bertanya kepada pemuka agama betapa dzalimnya praktek hutang piutang ini.
Atau coba ketik Riba di wikipedia, dibahas lengkap dari banyak sudut agama.

——————
Kembali ke Kartu Kredit, kartu yang membuat kita merasa kaya dengan bunga 3-4% perbulannya, atau 36-48% pertahunnya. Denda telat bayar seenak jidat, admin bulanan sampai yang diambil berulang kali tanpa konfirmasi.
Kok sepertinya banyak banget bebannya ya mas?
Yess! Karena ini kartu tanpa agunan/jaminan. Gak ada rumah, tanah, mobil, motor kita yang dijadikan agunan. Agunannya adalah badan kita, bakal dijadikan sangsak dan bemper jika telat bayar waktu di dikejar-kejar debt collector. Kasus Irzen Octa itu yang paling nyata.

Kartu bunga berbunga! Maksudnya?
Jika kamu hutang 5 juta, belanja pakai kartu kredit dengan bunga 3% perbulan plus biaya admin dan lain-lain, berapa tagihanmu?
5 juta + (3% x 5juta) = 5.150.000 bisa dibayar minimum 515.000.
Kamu bayar 515.000 berapa sisa hutangmu bulan depan? = (5.150.000-515.000) = 4.635.000? Tentu tidaaak.. Hehe!
Tagihan bulan berikutnya adalah: 4.635.000 + (4.635.000 x 3% ) = gak akan ada habisnya!! Bunga yang dibungakan lagi..

Saya pernah hitung pakai Excel di komputer, jika saya berhutang 5 juta pakai kartu kredit, saya bayar minimum payment 10% tiap bulan, maka saya butuh waktu 12 tahun sampai hutang saya bener-bener lunas! Gileee lu ndro!
Eits, itupun masih ada biaya tambahan lain-lain:
1. Membership fee bulanan: 28.500
2. Denda keterlambatan bayar: 150.000
3. Asuransi bulanan: 45.000
4. Materei: 6.000 (ini masuk kas negara)
Merasa duitmu kesedot terus tiap bulan di kartu kredit? Jelasssss lah! Sudah jelas produk riba yang membuat rejeki kita dimusnahkan Allah, juga banyak jebakan di dalamnya.
Saya dulu punya 4 kartu kredit, yang 2 sudah lama saya tutup, yang 2 lagi sudah beres semua sejak habis lebaran lalu. Tutup tup! Tak ada lagi tagihan kertas dan email lagi dengan tulisan INTEREST yang bikin puyeng!

Masih banyak yang ngeyel, ini argumennya:
1. “Mas saya pakai tawaran cicilan produk 0% dan saya autodebet tiap bulan jadi gak kena bunga, gak kena riba kan? Saya hanya gunakan sebagai alat bayar!”
Jawab:
Tidak kena di bunga, tapi kena di Akad! Kita sudah sepakat dan mengizinkan akan terjadi transaksi riba dan denda jika kita ingkar, walaupun itu belum terjadi, kita sudah membukakan pintunya lebar-lebar!

Dalam sebuah seminar Pengusaha Tanpa Riba, ada ibu-ibu yang tetap ngeyel dengan alasan selain sebagai alat bayar juga buat jaga-jaga jika ada kebutuhan mendadak, dan dia sanggup membayar sebelum jatuh tempo biar tidak kena bunga.

Ustadz Samsul Arifin diatas panggung memberikan penjelasan dengan entengnya: “ibu-ibu semua, setelah sholat Dzuhur dan makan siang kembali lagi ke ruangan, kita bikin kesepakatan, jika ada ibu-ibu yang telat 1 menit saja akan dihukum yaitu dicium oleh 10 bapak-bapak yang ada disini!”
Seketika ballroom itu gempar! Ibu-ibu jelas protes kerassss! Heboh! Menjijikkan!

Ustadz Samsul melanjutkan:
“Lhooo kenapa protes? Kan belum terjadi? Itu hanya kesepakatan kita saja biar ibu-ibu tertib masuknya! Apa bedanya dengan dengan bunga dan denda kartu kredit? Ibu-ibu tertib bayar biar gak kena bunga, tapi kalo telat sehari saja, ibu-ibu harus rela bayar bunga dan denda yang dilaknat Allah, seperti dicium bapak-bapak yang ada disini… Jijik?”
Semua langsung terdiam.. Klakep! Hehehe

2. “Mas Saptu, saya gunakan kartu kredit buat bayar iklan di Facebook, buat beli aplikasi di App Store dan PlayStore dan lagu itunes, juga buat bayar hotel dan belanja kalo di luar negeri!”
Jawab:
Iklan Facebook sudah bisa bayar deposit pakai bank lokal. Kalo akunmu sudah biasa pakai kartu kredit, bikin akun baru, seminggu gunakan secara wajar (posting status, add teman, komen di halaman teman, gabung group dll), setelah seminggu masuk setting pembayaran iklan, ada t
9/25/15, 11:10:43 AM: ‪+62 816‑1736‑0688: ulisan bayar via ATM, Kamu bisa deposit 500 ribu transfer ke salah satu bank mitra facebook, jadi akunmu seperti nomer rekening yang ada uang tabunganmu.

Beli aplikasi di iOS (iPhone, iPad) atau Mac, cukup ketik di google: “jual apple giftcard”, ada banyak penjualnya, beli 500.000 harga 600.000, cari penjual yang kredibel, suntik itu kupon giftcard ke akun Applemu, daah kamu beli aplikasi dan lagu apapun di itunes!

Beli aplikasi di semua HP Android? Gampaaang lagi.. Sekarang bisa potong pulsa Indosat, Telkomsel, XL.. Beres!

Belanja dan bayar hotel di luar negeri?
Pakai semua KARTU DEBIT yang ada logonya Visa dan Mastercard bisa, tanpa riba tuh kartunya, kamu gesek ya duitmu sendiri, duit cash uangmu bukan duit utangan!

Apa lagi?
“Saya butuh kartu kredit buat jaga-jaga jika ada kebutuhan mendadak mas!”
Jawab:
Hei.. Bersandar itu pada Allah Yang Maha Pemilik Rezeki, Yang Maha Mencukupkan! Bukan bersandar pada kartu kredit, ingeeet.. Ancaman Allah memusnahkan riba, semakin kamu bersandar pada kartu kredit, semakin banyak halangan yang bakal datang. Itu kartu utang bakal digesek terus, diperbudak gaya hidup dan nafsu, gak bakal pernah kumpul rejeki kita.. Ludess des!
Di Amerika mbahnya kapitalis yang menciptakan kartu kredit malah sudah ada gerakan “Cut Your Credit Card”, searching aja banyak foto-fotonya, karena disanapun jutaan orang jadi korbannya, gaya hidup meningkat karena dikasih kartu utang.

Yuk dipahami sekali lagi!
Bayar tiket liburan dengan kartu kredit itu = utang beli tiket, dengan bunga 3-4% perbulan dengan denda 150.000 jika telat bayar, dan diintai debt collector sadis kalo 2 bulan gak bayar.

Beli laptop dengan kartu kredit cicilan 0% = kita dipaksa beli laptop yg belum tentu kita butuh, tanpa bunga cicilan dari tokonya, tapi kita harus siap dengan resiko bunga 3-4% perbulan dari bank, denda 150.000 jika telat, dan diintai oleh debt collector sadis jika kita telat bayar 2 bulan.

Makan direstoran mewah gesek kartu kredit = kita makan makanan utangan! Masuk ke perut dengan akad riba yang dilaknat Allah dan semua agama, makanan itu bisa menjadi penyakit fatal yang akan menyerang kita dengan biaya yang akan meludeskan harta kita. Buat apa punya kartu kredit 10 limit 500 juta, tapi terkapar di ICCU dengan tagihan 600 juta?
Mau main-main dengan ancaman Allah? Mending gak punya apa-apa tapi sehaaat haaattt! Bebas pergi kemana-mana!
Sehat itu milik Allah bro, dan datangnya ke tubuh kita Allah yang berkehendak. Berapa banyak yang badannya kelihatan sehat, ternyata kena kanker, jantung, bisa jadi penyakit itu datang karena berani nantang pada aturan Allah.

Bikin usaha dari uang kartu kredit = kita mencari rejeki dengan cara yang tidak diridhoi oleh Yang Maha Pemilik Rezeki. Belum cukupkah ribuan testimoni orang yang bangkrut karena hutang riba di group ini dan di luar sana? Masih mau ngeyel dan jadi korban kebangkrutan berikutnya?
Emang rezeki kita dari konsumen?
Dari pembeli produk kita? Bukaaan…
Laaah.. Siapa yang membolak-balik hati konsumen kita agar tertarik dan mau bertransaksi dengan kita?
“Ya Muqolibal Qulub… Hanya Allah yang membolak balikkan hati!”
Ayolah.. Berbisnis dengan cara yang diridhoi Allah saja.. Selamet dunia akherat!

Di satu sesi seminar Pangusaha Tanpa Riba, peserta ditantang untuk action! Buktikan kalo mau mencari keberkahan Allah, bisnis tanpa riba.. Potong kartu kredit kredit sekarang juga!
Wuaaah… Puluhan orang langsung berebut naik ke panggung, disaksikan ratusan bahkan ribuan mata, kartu kredit yang selama ini memperbudaknya langsung dilumatkannya. Kress! Kresss! Ceklak! Ceklak! Potooong!
Gileeee ada yang naik ke panggung bawa 20 kartu kredit yang disimpan dalam dompet khusus.. Sadizzz!

Segitu saja mas? Ya enggak lah…
Tanggung jawab tetep! Potong kartu kredit bukti kita taubat! Menutup akses kita tidak akan menambah hutang riba lagi. Itu jadi tonggak sejarah..

Sisa cicilan masih 20 juta masss!! Huwaaa… ???
Ya bayarlah! Sekarang fokus di usaha menaikkan pendapatan.. Bukan fokus di hutang dan barang kreditan!
Tunda semua kesenangan, tutup mata gak usah beli barang apapun walaupun dengan cicilan 0%!
Bayarnya bukan minimum payment lagi, tapi 30% nya, insya Allah dalam hitungan bulan beress! Lunass! Bebas!!

Jangan lupa ikhtiar langitnya juga dimainkan bro!
Pesan Kanjeng Nabi Muhammad SAW: “Tidaklah ada orang yang berutang, dan Allah mengetahui dia BERNIAT MELUNASI UTANGNYA, melainkan Allah akan melunasinya di dunia”
(HR Nasa’i dan Ibnu Majah)

Tuuuh kuncinya di niat.. niat.. niat!
Soal jalannya? Pasrahkan pada Allah sambil kita berikhtiar.. Nanti akan adaaaa aja rejekinya, min haitsu layah tasib (dari jalan yang tidak terduga-duga)

Banyakin doanya juga 1000 kali sehari juga boleh:
Ayo dicatat, diapalkan, diamalkan. Doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW:
ALLAHUMA INNI AUDZUBIKA MINAL MA’TZAM WAL MAGHROM
“Ya Allah aku berlindung dari dosa dan jeratan hutang”

Kawanku..
Ingatlah, seberat apapun masalah kita hari ini, yakinlah kita masih punya Allah, Tuhan yang menciptakan dan memiliki kita, satu-satunya tempat terbaik untuk bersandar..

Salam..
@Saptuari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *