Hai, Tuan
Apa kabar?
Bagaimana langit malammu disana?
Apa benar langit malam yang kau lihat masih sama denganku?
Belakangan ini, rindu sudah sangat keterlaluan
Ia datang dan pergi sesuka hati
Kalau sekedar berpapasan, aku tidak akan memperdulikan
Ia tidak sekedar datang Tuan
Ia mengoyak tubuhku serta menggoreskan luka
Ia memang datang sesekali
Namun, segera pergi
Tanpa sempat kutanya, apa yang kau cari
Ia hanya meninggalkan sesuatu
Sembari berbisik, ia katakan
Harapan
*
Duhai Allah Sang Pemilik Hati
Yang Maha Membolak-balikkan Hati hamba-Nya
Kalau rindu ini terlalu menyesakkan dada
Sehingga bernafas pun susah, ambil rasa ini, ya Allah
Netralkan kembali
Hambamu ini merasa berat
*
Wahai Tuan
Sungguh aku belum berani bertanggung jawab atas perasaan ini
Aku ingin tahu apa kau pun merasakan hal yang sama
Atau ternyata hanya aku saja
Yang tersiksa tersebab rindu tak bertuan ini
Tuan
Bersediakah engkau bertukar peran?